Silahkan Klik BANNER di atas untuk melihat LOWONGAN KERJA TERBARU.

Klik BANNER diatas untuk melihat Informasi LOWONGAN KERJA

Klik Banner di atas Informasi Lowongan Kerja Tersedia untuk Anda.

Jumat, 13 Agustus 2010

Masyarakat Diminta Tak Menggunakan Air Sungai Musi

Saat ini, kondisi air Sungai Musi sudah tampak surut, keruh dan kotor karena banyak sampah. Namun, sebagian besar masyarakat masih menggunakan air untuk keperluan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dari anak-anak hingga orang dewasa, ataupun untuk keperluan memasak.
Sebagian besar warga yang ditemui menyatakan mereka terpaksa menggunakan air sungai untuk keperluan sehari-harinya, karena memang tidak ada sarana air bersih. Sedangkan untuk menggali sumur air sulit ditemukan.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Dampak Lingkungan Daerah (Bappedalda) Empat Lawang, M Siregar, melalui Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Rizal Effendi mengatakan, pihaknya akan menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke dalam sungai, baik dengan cara sosialisasi ataupun pemasangan baliho.
Setidaknya mereka telah mengganggarkan dana untuk pembuatan 16 baliho yang nantinya akan dipasang pada beberapa titik, terutama pada Daerah Aliran Sungai (DAS) tempat pemukiman penduduk.

“Kita mengajak warga untuk bersama-sama menjaga lingkungan, jangan sampai tercemari. Apalagi dampak pencemaran itu masyarakat yang merasakan sendiri,” ajaknya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Empat Lawang, M Teguh Idrus, sangat mendukung adanya himbauan untuk tidak membuang sampah ke dalam sungai. Apabila masyarakat menggunakan ataupun mengkonsumsi sungai yang sudah tercemar itu akan mudah terserang penyakit, seperti gatal-gatal pada kulit jika mandi ke sungai. Sedangkan apabila dikonsumsi bisa menyebabkan penyakit diare, tipus dan berbagai jenis penyakit lainnya.

“Kalau sudah tidak layak pakai, masyarakat jangan lagi menggunakan atau mengkonsumsi untuk menjaga kesehatan diri masing-masing. Dan juga menjaga kebersihan lingkungan serta membiasakan diri hidup sehat,” pungkasnya.

Sumber : www.forumlintangempatlawang.blogspot.com

Selasa, 10 Agustus 2010

Lahan Luas Sarana Minim

Bupati Empatlawang, H Budi Antoni Aljufri, menyatakan Pemkab Empatlawang membutuhkan banyak fasilitas pertanian di Empatlawang. Sarana dan prasarana yang dimiliki petani di kabupaten ini masih minim, sehingga hasil panennya belum maksimal.

Hal ini disampaikannya Budi saat memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) XVII dan Bulan Bakti Gotongroyong Masyarakat (BBGRM) VII di Halaman Pemkab Empatlawang, Senin (9/8).

Kegiatan dihadiri Menteri Pertanian, Suswono, Gubernur Sumsel, Alex Noerdin beserta jajaran dan dihadiri oleh beberapa Bupati/Walikota se Sumsel.

Dikatakan Budi, sebagian besar penduduk Empatlawang adalah petani yang memiliki areal pertanian yang luas.

Namun peralatan pertanian seperti handtraktor, pabrik penggilingan padi dan beberapa kebutuhan pertanian lainnya, seperti bibit, pupuk dan lain sebagainya minim. Akibatnya, hasil pertanian yang dimiliki belum maksimal.

Padahal Empatlawang tergolong swasembada pangan dengan surplus beras mencapai 24 ribu ton per tahun.

“Kalau ini dikelola dengan baik yang didukung sarana dan prasana serta penunjang lainnya, tidak menutup kemungkinan Empatlawang menjadi salah satu daerah penyumbang beras terbesar di Sumsel,” kata Budi.

Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, meminta kepada Pemkab Empatlawang untuk agresif dalam mencari dana bantuan untuk pertanian di pusat.

Sementara Menteri Pertanian, Suswono dalam sambutannya mengatakan, masalah pangan sudah menjadi masalah nasional. Oleh karena itu diharapkan kerjasamanya untuk lepas dari permasalahan ini.

“Dengan semangat kerja keras, motivasi tinggi dan jiwa gotongroyong kita akan bisa lepas dari permasalahan ini. Memang Indonesia luas areal pertaniannya, namun hasilnya tidak bisa mencukupi kebutuhan bahkan, Indonesia sendiri harus impor beras,” jelasnya.

sumber : sriwijaya post / www.forumlintangempatlawang.blogspot.com

Senin, 09 Agustus 2010

Dinas Pariwisata akan Gelar Serapungan Akbar

Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 65 tahun ini, pemerintah bumi Saling Keruani Sangi Kerawati menggelar Serapungan Akbar pada 8 Agustus mendatang. Dipastikan Serapungan menghadirkan dari luar Kabupaten Empat Lawang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya, Bustomi mengatakan, ada empat cabang yang dilombakan menyambut Hari HUT RI ke 65. Yakni erapungan cepat, serapungan santai, rakit hias dan lomba menangkap bebek. “Kita undang masyarakat seluruh kabupaten/ kota se Sumsel. Juga tak ketinggalan Bengkulu dan Kepahiang,” kata Bustomi.

Menurutnya, serapungan akbar ini menyiapkan lima unit sepeda motor. Yang pastinya untuk dua cabang lomba mendapatkan masing-masing satu unit sepeda motor. Yakni cabang lomba serapungan cepat dan rakit hias.
Sedangkan tiga unit sepeda motor lagi dikhususkan doorprize pada lomba serapungan santai dan lomba menangkap bebek.

“Makanya, sebelum terlambat kita mengundang seluruh masyarakat Empat Lawang untuk memeriahkan serapungan akbar ini,” pesannya.
Hanya saja, lanjut Bustomi, untuk mengikuti empat rangkaian lomba serapungan akbar ini harus memenuhi beberapa persyaratan berdasarkan standar penilaian dari tim panitia dan dewan juri.

Syarat itu diantaranya memiliki badan yang sehat. “Untuk mengetahui persyaratan, sekaligus ingin mendaftar, datang saja ke Dinas pariwisata dan budaya,” imbuh Bustomi

Sumber : www.forumlintangempatlawang.blogspot.com

Empat Lawang Bangun Tugu Senilai 1,7 Milyard

Pembangunan tugu taman Kota Tebingtinggi yang lokasinya di Simpang Tiga Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera, tepatnya sebelum memasuki kawasan Pasar Tebingtinggi, dilanjutkan.

Pembangunan tugu sebagai ikon Empatlawang yang tidak jauh dari Rumah Dinas Bupati Empatlawang, untuk memperindah Tebingtinggi. Setelah selesai pengerjaan tahap I tahun 2009 dari APBD Empatlawang Rp 400 juta, kini pengerjaan tahap II dilaksanakan dengan dana APBD Empatlawang tahun 2010 sebesar Rp 1,3 milyar.

Dengan demikian dana pembangunan tugu sebesar Rp 1,7 Milyar. “Tahun 2010 kita melanjutkan pembuatan Tugu Taman Kota Tebingtinggi, dengan dana APBD Empatlawang Rp 1,3 M. Untuk tahap pertama tahun 2009 menghabiskan dana Rp 400 juta,” kata Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pengelolan Pasar (DKP3) Syarkowi Tohir, Senin (2/8).
Pengerjaan tahap kedua ditargetkan selesai pada tahun 2010. Tahun 2011 nanti taman kota sudah terbentuk dan sudah indah sesuai apa yang dikonsepkan Bupati Empatlawang, Budi Antoni Aljufri.

sumber : Sriwijaya Post / www.forumlintangempatlawang.blogspot.com